BSIP Aneka Kacang Laksanakan Diskusi Standardisasi dengan BSN
Jum’at (4/8/23) BSIP Aneka Kacang laksanakan audiensi dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) membahas tentang standardisasi dan penilaian kesesuain yang merupakan mandat BSIP. Turut hadir narasumber dari BSN, Ajat Sudrajat (Kepala Biro Perencanaan, Keuangan, Umum dan Pengadaan) beserta tim antara lain Desak Nyoman Siksiawati (Kepala Kantor Layanan Teknis BSN Surabaya), Adin Danarto (Kepala Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Pengembangan Standar pada Biro Perencanaan, Keuangan, dan Umum), dan Haryanto (Penyusun Bahan Sistem Jaminan Mutu).
"Organisasi yang telah menerapkan SMM ISO 9001:2015 dan memiliki Laboratorium Penguji terstandar SNI/ISO IEC 17025:2017 merupakan dua modal besar untuk berkembang menjadi LSPro”, ujar Ajat. Sebagai langkah awal, organisasi yang ingin berkembang menjadi LSPro perlu melakukan GAP analysis untuk mengidentifikasi:
- Hal yang belum ada pada standar yang akan diacu
- Tambahan atau penyesuaian yang perlu diberikan pada standar tersebut
Dengan GAP Analysis, lembaga dapat menilai tingkat kesiapannya untuk mengembangkan LSPro. Identifikasi potential client juga perlu dilakukan pada saat membangun LSPro. Organisasi harus aktif melakukan pendekatan kepada potential client dengan cara sosialisasi pentingnya standar sebagai jaminan mutu dan akan meningkatkan nilai jual produk.
Strategi LSPro adalah penguatan laboratorium penguji sesuai ruang lingkup yang ingin dikembangkan, didukung dengan SDM yang kompeten sesuai bidangnya. - Amri Amanah